Pendidikan Luar biasa dalam menghadapi pandemi covid-19
Ditulis oleh Ibadurrahman, S.Pd
Pandemi covid 19 ini mucul di dunia pada akhir tahun 2019 di daerah wuhan china, dimana virus ini banyak mematikan manusia di daerah tersebut, dimana virus corona ini mulanya muncul dari hewan seperti kelelawar karena orang di china ini makan makan yang tidak bersih sehingga virus merebak ke seluruh dunia terutama indonesia.
Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin hari semakin meningkat menjadi krisis besar manusia modern, memaksa kita untuk sejenak melihat kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia di paksa berhenti dari rutinitasnya, untuk memaknai hidup yang sebenarnya.
Indonesia punya tantangan besar dalam penanganan Covid-19. Dari semua aspek yang menjadi tantangan, saya lebih terfokus pada aspek pendidikan. Pendemi Covid-19 memaksa kebijakan physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk menimalisir persebaran Covid-19. Penerapan physical distancing sangat berdampak pada aspek pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah, pembelajaran daring/online dan disusul dengan peniadaan Ujian Nasional (UN) untuk tahun ini. Namun mekanisme yang berlaku secara tiba-tiba ini, justru tidak jarang membuat pendidik,siswa,bahkan orangtua kaget.
Corona viruses merupakan virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah (Covid-19, 2020). Gejala yang ditemukan seperti demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Kasus positif covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada bulan Maret 2020 kemudian beberapa bulan kemudian meyebar sampai 34 provinsi di Indonesia. Kasus positif di Indonesia semakin hari semakin bertambah sehingga pemerintah menetapkan kasus tersebut sebagai bencana nasional. Dalam menekan penyebaran kasus positif covid-19 pemerintah memberikan himbauan untuk menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan.
Presiden Joko Widodo mengumumkan pertama kali di indonesia sudah terinfeksi orang indonesia karena covid 19 sebanyak dua orang yang ada di jakarta pada bulan februari 2020, namun karena pandemi covid 19 ini sangat ganas sehingga menyebabkan pendidikan di indonesia pada bulan maret di liburkan karena virus ini sudah menyebar ke berbagai daerah terutama sumatera barat.
Pandemi covid 19 ini membawa dampak besar kehidupan umat manusia di indonesia baik itu pedagang, petani, para buruh, pendidik, siswa dan orang kantoran. Semua mereka bekerja dari rumah (WFH) DAN siwa belajar dari rumah (BDR). Semua aktivitas menjadi lumpuh total dimana setiap daerah melakuakn lock down dan orang di larang bepergian dan tidak boleh aktivitas di luar rumah.
Yang paling berpengaruh sekali terhadap pandemi covid 19 ini adalah para siswa, dimana mereka tidak melakukan aktivitas belajar tatap muka di sekolah , melainkan belajar dari rumah, orang tua serba kewalahan menghadapi anaknya belajar di rumah, berbagai tantangan dan hambatan di temui orang tua di rumah terutama belajar dari rumah menggunakan smart phone, kadang dalam satu keluarga ada tiga anak mereka memiliki tugas online yang berbeda dari gurunya, hal itu membuat orang tua kesulitan membeli paket internet dan ditambah tugas belajar siswa yang seabrik dan membuat orang harus full time mendampingi siswanya, hal ini jauh berbeda dengan siswa berkebutuhan khusus untuk pembelajaran selama pandemi ini mereka kurikulum darurat yang sesudah di modifikasi sesuai kebutuhan dan ketunaan mereka. Untuk anak berkebutuhan khusus pembelajaran memakai tiga moda yatiu daring (Menggunakan zoom meeting, whatshaap grup), Luring (Orang tua menjemput tugas siswa ke sekolah dan mengembalikan tugas sesuai jadwal yang telah di tentukan oleh guru, Guru kunjung( Guru pergi mengunjungi siswa selama pandemi ini dengan memakai protokol covid 19 ).
Dalam proses melakukan pembelajaran selama pandemi ini tidak mudah bagi siswa terutama anak berkebutuhan khusus, karena mereka butuh pendampingan dan pelayanan yang serba ekstra dari orang tuanya, kadang saya banyak mendengar keluhan dari para orang tua”pak anak saya di suruh untuk membuat tugas selama BDR ini tidak mau”, maka saya jawab saja”ma, pa kalau memberikan tugas kalau anak capek atau letih jangan dipaksakan anak untuk belajar, beri mereka waktu untuk mengekspresiakn diri mereka untuk bernanyi atau bermain”, namun orang tua masih saja mengeluh karena tidak siap mental menghadapi anaknya belajar dari rumah terutama anak berkebutuhan khusus, dimana orang tua lebih banyak menitik beratkan anaknya pada guru di sekolah.
Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif, mengakses sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya. Bukan membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk setiap hari. Banyak faktor yang menghambat terlaksananya efektifitas pembelajaran daring ini, diantaranya :
1. Penguasaan teknologi yang masih rendah, harus diakui tidak semua guru menguasai teknologi terutama guru generasi 80-an yang pada masa mereka penggunaan teknologi belum begitu tampak. Keadaan hampir sama juga dialami oleh para siswa, tidak semua siswa terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan masih banyak sekolah yang memiliki keterbatasan teknologi sehingga mereka harus rebutan dalam menggunakan perangkat teknologi pendukung pembelajaran dan bahkan mereka tidak dikenalkan teknologi dalam pembelajaran.
2. Jaringan internet, pembelajaran online tidak lepas dari penghunaan jaringan internet, penggunaan jaringan seluler terkadang terkadang tidak stabil karena letak tempat tinggal yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler.
3. Biaya, jaringan internet yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak.
Sekolah luar biasa merupakan sekolah khusus bagi anak berkebutuhan khusus yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi anak dalam memperoleh pendidikan. Pada sekolah luar biasa pelaksanaan pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik pembelajaran tersendiri. Anak berkebutuhan khusus yang dimaksudkan antara lain tunarungu adalah anak yang mengalami hambatan pendengaran, tunanetra adalah anak yang mengalami hambatan pengelihatan, tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan intelegensi, tunadaksa anak yang mengalami hambatan motorik dan autis anak yang mengalami hambatan
Namun lain halnya dengan guru, tugas guru semakin banyak dalam pandemi ini, terutama dalam pemakaian kurikulum darurat ini, guru perlu menganalisis kurikulum di setiap jenjang pendidikan terutama di sekolah SLB, guru perlu menganalisis mana kurikulum yang esesnsil dan mana kurikulum yang tidak urgen, sampai kuirikulum KTSP yang di rombak semuanya juga. Guru juga kewalahan memberikan tugas dan memberi PR kepada siswa, kadang tugas yang diberikan itu tidak cocok untuk siswa, namun hal ini justru berbeda dengan guru SLB, Guru slb dalam memberikan tugas kepada siswa kebanyakan memberikan PR berupa kemanadirian siswa di rumah seperti merapikan tempat tidur, menyapu rumah, mencuci piring, mencuci baju untuk siswa istemewa mereka. Setiap minggu orang tua memberikan tagihan tugas yang diberikan oleh gurunya. Tugas yang diberikan berupa kegiatan ADL, dalam Kegiatan ADL ini orang tua mereka kegiatan anak di rumah.
Selain terdapat masalah dalam kegiatan pembelajaran ini juga terdapat amasalah dalam pembiayaan spp ssiwa SLB di sekolah, orang tyua kewalahan untuk membayar SPP secara penuh, maka atas diskusi kepala sekolah dengan para yayasan sekolah, menindak semua orang tua juga terdampak pada pandemi covid 19, maka untuk pembayaran SPP dari bulan april sampai juni, SPP nya dibayarkan 50 %, maka hal itu yang membuat pihak sekolah memberikan keringanan kepada orang tua.
Menindaklanjuti masalah yang ada selama proses pembelajaran daring ini, guru di sekolah melakukan berbagai terobosan yakni melakukan webinar yang diadakan P3GTK. Kemdikbud, go,id, cerdas berkerakter, mengikuti worskhop yang diadakan p4tktkplb, serta mengikuti webinar yang ada di kampus unp dan mengikuti program guru belajar yang di adakan kemdikbud selama pandemi ini. Dimana workshop dan webinar yang diikuti ini menunjang softkill dan hardkill siswa dalam meningkatkan kompetensi guru selama pandemi covid 19.
Setelah mengikuti diklat dan pelatihan yang diadakan tersebut membawa angin segar bagi dunia pendidikan khusus terutama anak berkebutuhan khusus, dimana pelatihan dan diklat untuk guru berkebutuhan khusus selama pandemi ini sangat susah dan jarang yang mengadakan pelatihan, itupun kalau tidak penting sekali takut orang untuk mengikuti diklat ini.
Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam kegiatan pembelajaran secara online yang diberikan oleh guru, maka orang tua dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian ketidakjelasan dari materi yang diberikan oleh guru, membuat komunikasi antara orang tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu kesulitan materi yang dihadapi anak.
Hikmah selanjutnya yaitu penggunaan media seperti handphone atau gadget, dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget. Hal tersebut memberikan dampak yang positif bagi anak, dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Anak cenderung akan menggunakan handphone untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga akan membuat anak menghindari penggunaan gadget pada hal-hal kurang bermanfaat atau negatif.
Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19 ini, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil. Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui online, maka dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.
Untuk itu kita semua berdoa kepada allah agar pandemi covid 19 ini cepat berakhir semoga kita bisa beraktivitas seperti sedia kala.